Saturday, January 26, 2019

Karakter Sampaumur Kristen Dan Indonesia

Karakter Remaja Indonesia
1. Semakin kreatif, lantaran semakin banyaknya kemudahan yang mendukung
2. Semakin berani untuk beropini (percaya diri untuk beragumen)
Kemudian di bawah ini ada beberapa Karakter Negatif dari berakal balig cukup akal Indonesia antara lain :
1.      Cenderung Malas lantaran dimanjakannya dengan teknologi
2.    Semakin Boros lantaran banyaknya kemudahan yang diinginkan
3.    Kurang menghargai diri sendiri
Jadi, kita sebagai berakal balig cukup akal Indonesia yang akan meneruskan usaha bangsa kita tercinta ini harus bisa memilah dan menentukan abjad kita semoga bisa baik di lalu hari.
Karakter Remaja Kristen
Di dalam kepribadian insan itu, ada kepingan yang bisa diubah & ada yang sulit/tidak bisa diubah:

1.      Bagian yang bisa diubah: Sikap & Karakter. ’Karakter’ ialah ”bagian kepribadian yang berkaitan dengan ’teguh–tidaknya’ seseorang dalam mematuhi adat sikap atau dalam memegang pendirian/pendapat.” Karakter cenderung merupakan hasil bentukan dari lingkungan, dan menyangkut pilihan-pilihan seseorang dalam hidup ini.
2.    Bagian yang tidak bisa diubah: Sifat & Temperamen. ’Temperamen’ ialah ”kecenderungan bawaan seseorang dalam menawarkan reaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang tiba dari lingkungan.” Temperamen ialah bawaan–lahir yang ada hubungannya dengan cairan-cairan dalam badan seseorang.
- Temperamen Sanguin: Tipe periang. Tapi kelemahannya ialah cenderung impulsive (bertindak mengikuti dorongan hati), bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Contoh Alkitab: Simon Petrus.
- Temperamen Flegmetik: Tipe yang cenderung hening dan nampak tidak beremosi. Kelemahannya ialah cenderung menjadi orang yang egois. Contoh Alkitab: Abraham.
- Temperamen Melankolik: Orang yang perasaannya sensitif & perenung. Kelemahan orang melankolik ialah gampang sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering murung. Contoh Alkitab: Nabi Musa.
- Temperamen Kolerik: Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Kelemahan orang kolerik ialah kurang bisa mencicipi perasaan orang lain Contoh Alkitab: Rasul Paulus.

Karakter

Secara bahasa: Kata Inggris untuk “character” diturunkan dari kata Yunani: charaktêr, yang aslinya digunakan untuk menunjuk kepada ‘sebuah tanda yang tercetak pada sebuah koin’. Di lalu hari, kata “character” umumnya diartikan sebagai ‘sebuah tanda pembeda dimana sesuatu dibedakan dari sesuatu lainnya’.

Secara filsafati: Aristoteles menyatakan ada dua kesempurnaan kemanusiaan: (1). Kesempurnaan pikiran, dan (2). Kesempurnaan abjad (êthikai aretai), atau biasa kita terjemahkan menjadi “keluhuran (-keluhuran) moral” atau “kesempurnaan (-kesempurnaan) moral”. Kata Yunani êthikos (ethical) di atas, berasal dari kata êthos (character). Jadi, saat kita berbicara wacana ‘sebuah keluhuran moral’, kita juga sedang berbicara wacana ‘sebuah kesempurnaan karakter’. Disini, penekanannya tidaklah hanya pada ‘perbedaan’ atau ‘individualitas’, namun pada ‘kombinasi kualitas-kualitas yang mengakibatkan seseorang itu secara etis menjadi eksklusif yang terhormat’.

Secara Alkitabiah: Ada dua ayat yang mencantumkan kata ’karakter’ ini:
1. Di dalam terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama, yaitu: Imamat 13:28, ”bekas luka bakar”.
2. Di dalam Perjanjian Baru, yaitu Ibrani 1:3, terdapat kalimat, ”gambar yang kasatmata dari.”
Jadi, abjad ialah ’bentuk’ atau ’sesuatu yang tercetak’.

’Bentuk yang tercetak’ ini bisa berarti:
1. Untuk memperlihatkan identitas.
Pola sidik jari yang tercetak di atas kertas/plastik/kaca, digunakan untuk memperlihatkan identitas dari si pemilik jari. Sidik jari pertamakali digunakan secara resmi di Eropa sebagai tanda pengenal narapidana pada tahun 1858. Sejak tahun 1880-an, ilmu wacana sidik jari terus berkembang dan hasilnya digunakan hampir dimana-mana, sebagai alat tanda pengenal dalam bidang pengusutan kejahatan, untuk mengetahui identitas si penjahat. Atau bisa juga dibayangkan ibarat koin mata uang. Apa yang tercetak di atas koin itu menjadi petunjuk ‘identitas’ nilai dari koin itu.
Demikian juga Kristus. Ibrani 1:3 menyatakan bahwa Ia ialah ‘gambar-wujud Allah’. Ia ialah abjad Allah. Ketika seseorang melihat kehidupan dan Pribadi Yesus Kristus, seseorang itu akan sanggup melihat identitas Allah sendiri. Karena itu Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9).
Demikian juga hidup orang Kristen. Allah ingin semoga kita, anak-anakNya, mempunyai abjad yang menciptakan orang mengenal identitas dari Bapa kita. Kaprikornus apa dasar kita untuk membangun abjad yang baik? ’Sifat-sifat Allah’ sendiri. Jadi, saya baik, lantaran Allah baik; saya setia, lantaran Allah setia; dan seterusnya. Demikian, Allah rindu semoga abjad kita mencerminkan abjad Allah Tritunggal, sehingga menciptakan oranglain mengenal, ibarat apa, sih, Allah Tritunggal itu!
Beberapa ayat berikut memperlihatkan lebih terang bagaimana Allah menghendaki kita untuk bertumbuh mencerminkan Allah sendiri:
- 1 Petrus 1:15 – 16 ”...tetapi hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama ibarat Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, alasannya ialah ada tertulis: Kuduslah kamu, alasannya ialah Aku kudus.”
- Matius 5:48 ”Karena itu haruslah kau sempurna, sama ibarat Bapamu yang di sorga ialah sempurna.”
- Roma 8:29 ”Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan citra Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”
- Filipi 2:5 ”Hendaklah kau dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.2. Untuk memperlihatkan status sah – kepemilikan.
Hewan ternak di cap pantatnya dengan besi panas yang sudah dibakar. Bentuk contoh (luka bakar) yang tercetak itu, disebut ’karakter’, dan memperlihatkan status sah – kepemilikan. Dengan melihat ’bentuk pola/luka bakar’ bekas cetakan itu, seseorang bisa tahu bahwa seekor ternak itu milik siapa; dan telah dibayar lunas oleh siapa!
Demikian juga hidup orang Kristen. Firman Tuhan dalam 1 Kor.7:23 & 6:20 menyatakan, ”Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kau menjadi hamba manusia” dan ”muliakanlah Allah dengan tubuhmu!.” Jadi, dari dua ayat di atas kita mengetahui bahwa kita harus mempunyai karakter:
a. Mau melayani Tuhan, dan...
b. Memuliakan Allah dengan badan kita.
Dengan menerapkan dua abjad di atas dalam hidup kita, orang akan melihat bahwa bergotong-royong kita ialah milik Tuhan & Tuhan itulah yang bertanggungjawab atas hidup kita! Kaprikornus jika ada orang yang macam-macam dengan kita, mereka berurusan dengan Tuhan! Kita ialah eksklusif yang terhormat!
Jadi, kata “karakter” ini lalu utamanya digunakan untuk menunjuk kepada “kumpulan kualitas-kualitas yang membedakan satu individu dari individu lainnya, dimana kualitas-kualitas itu mengakibatkan seseorang –secara etis– menjadi eksklusif yang terhormat”. Oleh: Ev. Nurcahyo TP., M.Div 

Karakter berdasarkan kebanyakan orang :
1.      Memiliki kasih
2.    Mengampuni, mencintai sesama
3.    Kreatif, inovatif, berani, percaya diri
4.    Tidak angkuh, sombong dan aroganan



No comments:

Post a Comment